Empat Tanaman Obat untuk Asam Urat
Siapa pun pasti akan merasakan
derita bila terkena penyakit asam urat. Bila penyakit ini menyerang,
rasa nyeri yang amat sangat di persendiaan tulang akan membuat seluruh
badan penderita tidak berdaya.
Penyakit asam urat atau gout terjadi karena gangguan metabolisme purin di dalam darah, sehingga kadar asam urat darah meningkat melewati kadar normal (2-5 mg%) menjadi lebih dari 6 mg%. Terganggunya sistem pencernaan dan sistem peredaran darah, termasuk kelenjar-kelenjarnya merupakan salah satu penyebabnya. Selain itu, meningkatnya kadar asam urat darah juga disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal dan saluran kemih yang mengakibatkan tidak lancarnya ekskresi asam urat melalui urine. Peningkatan ini biasanya akan disertai penumpukan garam urat di persendian tulang, terutama persendiaan kaki dan tangan sehingga menyebabkan sakit pada persendian.
Penyakit asam urat atau gout terjadi karena gangguan metabolisme purin di dalam darah, sehingga kadar asam urat darah meningkat melewati kadar normal (2-5 mg%) menjadi lebih dari 6 mg%. Terganggunya sistem pencernaan dan sistem peredaran darah, termasuk kelenjar-kelenjarnya merupakan salah satu penyebabnya. Selain itu, meningkatnya kadar asam urat darah juga disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal dan saluran kemih yang mengakibatkan tidak lancarnya ekskresi asam urat melalui urine. Peningkatan ini biasanya akan disertai penumpukan garam urat di persendian tulang, terutama persendiaan kaki dan tangan sehingga menyebabkan sakit pada persendian.
Untuk mengobati penyakit itu, perlu
dilakukan perbaikan sistem metabolisme enzim dan zat makanan di dalam
tubuh serta memperlancar peredaran darah agar tidak terjadi penumpukan
asam urat. Selain itu, asam urat darah pun harus diekskresikan keluar
tubuh, baik melalui air seni maupun kotoran. Di samping menggunakan obat
modern, ramuan tradisional juga dapat dicoba khasiatnya.
Satekola
Ramuan ini disebut satekola karena
bahannya menggunakan tanaman sambiloto (Andrographis Paniculata),
temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), kompri (Symphytum Officinale), dan
lada (Piper Nigrum). Kemanjuran ramuan ini sebagai obat asam urat belum
diuji secar klinis, tapi khasiat setiap tanamannya telah banyak
diungkap. Secara umum semuanya berfungsi meningkatkan aktivitas kelenjar
pencernaan dan sistem hormonal metabolisme tubuh. Efek diuretik
(memperlancar pengeluaran urine), anti rematik, dan analgetik
(menghilangkan rasa nyeri) dari tanaman obat ini juga bermanfaat dalam
proses pengobatan asam urat.
Daun sambiloto banyak mengandung lakton
(andrografolid, neoandrografolid, deoksiandrografolid, dan
deoksi-didehiro-andrografolid) dan komelgin yang memberikan efek
depresan pada sistem saraf pusat untuk mengurangi rasa sakit pada
persendian (efek analgetik dan anastesi). Kedua senyawa itu juga diduga
dapat membersihkan darah sekaligus memperlancar peredaran darah.
Sambiloto juga mengandung flavonoid
(polimetoksiflavon, andrografin, panokolin, mono-O-metilwightin, dan
apigenin-7,4-dimetil eter) yang bersifat anti inflamasi (anti radang).
Jadi, sambiloto akan mengurangi peradangan dan pembengkangan sendi.
Sifat anti inflamasinya makin lengkap dengan adanya kandungan minyak
asiri pada daun dan ranting-rantingnya. komponen lain yang dikandungnya
seperti asam androfolat, kalium, kalsium, natrium, dan alkaloid selain
membantu proses metabolisme hormonal di dalam tubuh juga diduga berperan
sebagai diuretik.
Temulawak mengandung komponen utama
berupa zat tepung (48-59,64%), abu (5,26-7,07%), serat (2,58-4,83%),
kurkumin (1,6-2,2%), serta 1,48-1,63% minyak asiri yang terdiri atas
felandren, kamfer, turmerol, borneol,sineal dan xanthorrhizol. Di
samping meningkatkan kerja ginjal untuk memperlancar peredaaran asam
urat dalam tubuh melalui urine, zat-zat gizi yang dikandungnya juga
membantu proses metabolisme untuk memulihkan kondisi tubuh yang menurun
akibat sakit. Sementara kurkumin dan minyak asiri bersifat anti bakteri,
aktif mengatasi peradangan (anti inflamasi), dan menghilangkan rasa
nyeri (analgetik) pada persendiaan tulang.
Daun kompri mengandung zat getah dan
senyawa kimia seperti allantoin, triterpenoid, asam fenol, asparagin,
alkaloid pyssolizidine, dan tanin. Secara umum zat-zat tersebut berperan
sebagai anti inflamasi, anti rematik, penyembuh luka, serta menjadi
demulsen yang membantu sistem pencernaan dengan melindungi dinding
saluran pencernaan dari iritasi. Manfaat kompri sebagai anti inflamasi
tidak terlepas dari khasiat asam fenol (termasuk rosmarinic acid) yang
dikandungnya. Zat getah dan tanin mengurangi gangguan pencernaan akibat
luka atau tukak pada dinding organ pencernaan. Selanjutnya, jaringan
yang rusak akan diperbaiki oleh allantoin. Fungsi alkaloid diduga
membantu mengurangi kejang akibat radang dan menghilangkan rasa sakit
(analgetik).
Lada mengandung senyawa piperin,
piperanin, dan chavicin. Di dalam tubuh, senyawa-senyawa itu menjadi
stimulan aktivitas kelenjar pencernaan, termasuk mempercepat pencernaan
zat lemak, sehingga ekskresi asam urat tidak terhambat. Senyawa-senyawa
tersebut juga akan meningkat fungsi ginjal dan organ uriner lainnya guna
kelancaran pengeluaran urine. Kandungan minyak asirinya termasuk
bet-bisabolene, camphene, beta-caryophyllene, serta senyawa terpena dan
seskuiterpena lainnya selain bersifat antiseptik dan anti bakteri yang
membantu mengatasi gangguan pencernaan juga akan mengurangi rasa sakit
pada persendian (analgetik). Tak hanya itu, minyak asiri juga menjaga
kehangatan tubuh sehingga peredaran darah tetap lancar.
0 komentar:
Posting Komentar